Up and Down

Up and Down

Hidup di dunia ini cuma sebentar, manfaatin sebaik-baiknya, isi dengan senyuman, kasih sayang, dan pengertian..

Kamis, 15 Juli 2010

LARANGAN BERBURUK SANGKA DAN MENGGUNJING

kemaren na jalan ma ka lya ‘n ka nicky ke tampur ‘n blok M,, sempet bikin nyasar mereka ‘n akhirnya qt malah muter2 jalan… *pas pulang baru nyadar kalo qt salah jln,,harusny ga belok…tapi lurus aj,,atw kalo nggak…harusnya ga ush turun..turunny di depan aj…*

Pelajaran1: jangan percaya ma kernet…

setelah muter2 ga jelas…akhirnya qt nyampe juga di tampur,,trus qt keliling2 dg tujuan mencari celana pendek putih buat ka nicky, ‘n sepatu buat aq ‘n ka lya… setelah beberapa jam keliling2…akhirnya barang yg qt cari dapet juga,, jam 5 lewat qt keluar dr tampur menuju masjid buat sholat,,biz it langsung lanjut ke BlokM square,, nyampe disana qt sholat dulu,,trus makan di solaria… biz itu muter2 nyari celana putih panjang ‘n baju kembar3…*yg kembar temany doang-baby milo*

selama jalan, satu yg di dapet hari ni…obrolan tentang Surat Al Hujurat ayat 12… (dilarang menggunjing ‘n berburuk sangka)

humm,,ngerasa pas aj… pas nyampe dikos trus buka FB,,temen2ku pada sibuk mengomentari pan DN52,, rasanya gimana ya…cuma bisa menghela nafas aj, tanpa mw berkomentar banyak… coba mereka baca notes ini

Pada suatu ketika menghadaplah seorang wanita yang sangat pendek badannya, menghadap kepada Nabi dalam suatu kepentingan, ketika wanita itu sudah keluar, maka Aisyah r.a berkata :
“Betapa pendek wanita itu”. Mendengar perkataan Aisyah r.a, maka Rasul bersabda : “Wahai Aisyah,kamu telah menggunjingnya tentang kelemahan fisik wanita itu sehingga termasuk menyebarkanfitnah.

Dikisahkan dari Amr bin Dinar, bahwa sesungguhnya di kota Madinah ada seorang lelaki yang memiliki saudara perempuan yang tinggal di pinggiran kota Madinah. Pada suatu hari saudaranya itu menderita sakit, ia datang untuk menjenguknya dan menemukan ia sudah meninggal dunia, ia pun mengusungnya sampai ke pemakaman sampai mayit dikebumikan telah selesai, kemudian iapunsegera pulang kembali kepada keluarganya ke rumahnya, namun setelah sampai di rumahnya iateringat bahwa kantong punya sahabatnya telah jatuh ke liang kubur dan tertanam bersama mayatsaudaranya itu.

Karena mengingat isi kantong itu sangat penting, maka ia bermaksud akan membongkarkuburan saudaranya itu. Setelah mendapatkan izin dari ibunya dan saudaranya ia segera membongkarkuburan, lalu ia mengangkat sebagian tutup liang lahat dengan sangat hati-hati.“Celaka, aduh celaka ………!” Kata orang itu setelah melihat keadaan liang lahat, maka yangmengikutinya segera berkata : “Ada apakah gerangan, sehingga engkau kelihatan kaget dan bilangcelaka, ceritakanlah kepadaku apa yang terjadi dengan saudaramu itu?” Maka berceritalah ia, bahwadi dalam liang kubur tampak kobaran api yang sedang menyala-nyala, lalu ia segera menemui ibunyauntuk menanyakan perbuatan apa yang telah diperbuat oleh saudara perempuannya itu, ibunyaberkata : “Saudarimu itu selalu mendatangi pintu tetangganya dan mendengarkan apa yangdibicarakan oleh tetangganya itu (ngerumpi), kemudian ia menyebarkan fitnah kepada paratetangganya yang lain. Setelah mendengarkan penjelasan sang ibu, maka lelaki itu segera mengetahuibahwa saudarinya itu suka ngerumpi, sehingga menyebabkan ia mendapatkan siksa kubur. Itulahakibat orang yang suka menggunjing dan ngerumpi dan menyebarkan fitnah yang kelihatannya sepele,tetapi sangat mengasyikkan dan menyenangkan.

Sesungguhnya berbicara itu mudah, tetapi berat mempertanggungjawabkannya. Mulut inibagaikan moncong teko yang hanya mengeluarkan isi teko. Apapun yang kita katakan lebihmenunjukkan siapa sebenarnya diri kita. Apapun yang kita katakan lebih menunjukkan siapasebenarnya diri kita. Misalnya, penghinaan kita terhadap seseorang lebih menunjukkan kehinaan dirikita sendiri dibandingkan kehinaan orang yang kita hina. Kritik dan koreksi yang kita sampaikankepada seseorang kalau tidak hati-hati lebih memperlihatkan kedengkian kita.

Perkataan yang baik adalah pembuktian kemusliman seseorang. Hendaknya setiap orangmemastikan bahwa kata-kata yang akan diucapkannya benar-benar baik. Apabila kita tidak yakin akandapat mengeluarkan kata-kata yang baik, diam itu lebih baik. Berkata yang baik tentunya akan lebihbermanfaat dibandingkan diam. Akan Tetapi, menghindari akibat dari perkataan yang kurang baik akanlebih utama dibandingkan kita memaksakan berbicara yang akan berakibat jelek kepada diri sendirimaupun orang lain.

Alangkah ruginya apabila waktu kita habis untuk sekedar ngobrol hal-hal yang tidak penting.Terkadang kita tidak bisa memastikan apakah pembicaraan yang kita lakukan itu bermanfaat atautidak. Bahkan, sering kita tidak berdaya untuk menghindar dari pembicaraan yang berisi fitnah,gunjingan dan permusuhan. Semoga Allah SWT mengkaruniakan kepada kita kemampuan untukmenjaga lisan agar selalu berbicara yang bermanfaat.

Berdasarkan Al-Qur’an dalam surat Al-Hujuraat ayat 6 yang berkaitan dengan laranganberburuk sangka dan menggunjing berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita,maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatukaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmuitu”.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an berdasarkan surat Al-Hujuraat ayat 11 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena)boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggilmemanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan)yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulahorang-orang yang zalim”.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an berdasarkan surat Al-Hujuraat ayat 12 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnyasebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan oranglain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salahseorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulahkamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah MahaPenerima Taubat lagi Maha Penyayang”.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an berdasarkan surat An-Nuur ayat 15 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakandengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga dan kamu menganggapnya suatuyang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah benar”.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an berdasarkan surat An-Nuur ayat 23 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagiberiman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat dan bagi mereka azab yangbesar”.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an berdasarkan surat Al-Israa ayat 36 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintapertanggunganjawabnya”.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an berdasarkan surat Al-Fath ayat 6 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “Dan supaya Dia mengadzab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orangmusyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah.Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai mengutukmereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahanam. Dan (neraka Jahanam) itulahsejahat-jahat tempat kembali”.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an berdasarkan surat Al-Fath ayat 12 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “……………Dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadikaum yang binasa”.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an berdasarkan surat Qaaf ayat 18 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawasyang selalu hadir”.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an berdasarkan surat Al-Qalam ayat 10 – 11 yang berbunyi sebagaiberikut :
Artinya : “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina. Yang banyakmencela, yang kian kemari menghambur fitnah”.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an berdasarkan surat Al-Humazah ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela”.

Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an berdasarkan surat Al-Muthaffifin ayat 29 – 31 yang berbunyi sebagaiberikut :
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang menertawakan orang-orangyang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman laludi hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan mata. Dan apabila Orang-orangyang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira”.

Berdasarkan Al-Hadits yang berkaitan dengan ghibah yaitu :
Artinya : “Berhati-hatilah terhadap purbasangka. Sesungguhnya purbasangka adalah ucapan palingbodoh”. (H.R. Al-Bukhari)
Artinya : “Barangsiapa mengintai-intai keburukan saudaranya semuslim, maka Allah akan mengintai-intai keburukannya. Barangsiapa diintai keburukannya oleh Allah, maka Allah akanmengungkitnya (membongkarnya) walaupun dia melakukan itu di dalam (tengah-tengah)rumahnya”. (H.R. Ahmad)
Artinya : “Sesungguhnya bila kamu mengintai-intai keburukan orang, maka kamu telah merusakmereka atau hampir merusak mereka”. (H.R. Ahmad)

Rasulullah melarang umatnya meneliti dan mencari-cari kesalahan orang lain. Sebab yang demikianhanya akan menghancurkan kerukunan dan kebersamaan kaum muslimin. Di sisi lain ditegaskanbahwa seburuk-buruk suatu kaum adalah kaum yang di antara mereka ada seorang mukmin yangberjalan di kalangan mereka dengan cara sembunyi-sembunyi dan senantiasa meneliti serta mencari-cari kesalahan orang lain.
Artinya : “Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidakmengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain”. (H.R. Adailami)
Artinya : “Celaka bagi orang yang bercerita kepada satu kaum tentang kisah bohong dengan maksudagar mereka tertawa, Celakalah dia …… celaka dia”. (H.R. Abu Dawud dan Ahmad)
Artinya : “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik ataudiam”. (H.R. Bukhari-Muslim)
Artinya : “Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya”. (H.R. Athbrani dan Al-Baihaqi)
Artinya : “Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab : “Allah dan RasulNya lebihmengetahui”. Beliau bersabda : “Menyebut-nyebut sesuatu tentang saudaramu hal-hal yangdia tidak sukai”. (H.R. Muslim)
Artinya : “Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk”. (H.R. Al-Bukhari dan Al-Hakim)
Artinya : “Rasulullah saw pernah ditanya : “Ya Rasulullah, apakah tebusan mengumpat?” JawabRasulullah : “Hendaklah engkau beristighfar (memohonkan ampunan) kepada Allah bagiorang yang engkau umpat”. (H.R. Thahawi)
Artinya : Dari Hudzaifah r.a, dia telah berkata : Rasulullah saw telah bersabda : “Tidak akan pernahmasuk surga orang yang suka mengumpat”. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah memberikan solusi kepada umatnya yang terlanjur mengumpat orang lain. Yaknidengan memohonkan ampunan kepada Allah untuk orang yang diumpatnya. Dengan cara demikian,maka orang yang mengumpat akan mendapatkan maghfirah dari Allah SWT. Sebab bila tidakmendapat maghfirah, orang yang suka mengumpat atau menyebar fitnah pasti masuk neraka.
Artinya : “Barangsiapa di sisinya diumpat saudaranya sesama muslim kemudian dia tidakmenolongnya padahal dia dapat menolongnya, maka Allah akan merendahkan dirinya didunia dan di akhirat”. (H.R. Baghawi dan Ibnu Babawaih)
Artinya : “Barangsiapa mengembalikan kehormatan saudaranya lantaran diumpat, maka Allah berhakuntuk memerdekakan dirinya dari neraka”. (H.R. Baihaqi)
Bila ada seorang muslim mengumpat orang lain, maka orang yang berada di sisinya wajibuntuk mencegahnya. Yang demikian berarti dia telah memberikan pertolongan kepada saudaranyasesama muslim. Namun bila tidak mencegahnya, berarti dia rela direndahkan martabatnya oleh Allah,baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya, bila dia memberikan pertolongan dengan cara mencegah,maka Allah akan memberikan pertolongan kepadanya di dunia dan di akhirat. Bahkan berhakdimasukkan ke dalam surga. Sedang bila yang diumpat orang fasik, maka tidak perlu membelanya.

Rasulullah sangat membenci orang yang mengumpat, hingga beliau menegaskan bahwa kata-kata umpatan itu apabila dicampur dengan air laut akan mencemarkannya. Ini adalah gambarantentang betapa bahaya dan besarnya dosa mengumpat. Sebab mengumpat dapat membatalkanpahala amal kebajikan seseorang. Di sisi lain, setan masih merasa mampu dan besar harapan untukmenghancurkan umat manusia sepanjang masih ada kesempatan untuk membuat mereka bersediamengumpat sesamanya. Padahal ketika melihat Allah disembah oleh umat manusia denganpelaksanaan shalat, setan sudah merasa putus asa. Itulah bahaya mengumpat, menggunjing,berprasangka buruk dan meneliti kesalahan orang lain.
Artinya : “Dari Abi Musa r.a, dia telah berkata : “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah : “YaRasulullah, muslim manakah yang lebih utama?” Jawab Rasulullah : “Orang yang kaummuslimin selamat dari gangguan lisan dan tangannya”. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Orang yang beriman sempurna akan selalu menjaga ucapan dan perbuatannya jangan sampaimerugikan dan menyakitkan orang lain. Bila tidak bisa berbicara baik, dia akan lebih memilih berdiamdiri. Sebab suka mencela, mengutuk, berlaku keji dan berkata kotor bukanlah kebiasaan orang yangberiman.

Orang yang menutup ‘aib orang lain di dunia, niscaya Allah menutup ‘aibnya pula kelak di harikiamat.Hindarilah menggunjing, karena menggunjing itu lebih berat (siksaannya) dari berzina”. Parasahabat bertanya : “Ya Rasulullah, apa alasannya menggunjing itu lebih berat dari berzina? Nabi sawbersabda : “Sesungguhnya seorang lelaki yang telah berzina, lalu dia mau bertobat, maka Allah tidakakan mengampuninya sebelum orang yang digunjingkannya itu mengampuninya”.

“Menggunjing itu memang lezat rasanya di dunia, tetapi dapat mengantarkannya ke neraka diakhirat kelak”.Rasulullah saw ketika ditanya tentang kebanyakan hal-hal yang memasukkan manusia kedalam surga, beliau menjawab : “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik!” Dan ketika beliau ditanyalagi tentang kebanyakan hal-hal yang dapat memasukkan manusia ke dalam neraka, beliau menjawab: “Mulut dan kemaluan!”. (H.R. Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda : “Takutlah kamuterhadap prasangka. Sebab sesungguhnya prasangka adalah sedusta-dusta pembicaraan. Janganlahkamu mencari-cari dan meneliti kesalahan orang lain, janganlah kamu saling mendengki, janganlahkamu saling membenci dan janganlah kamu saling belakang membelakangi . Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana Allah telah memerintahkan kepadamu. Orang muslimadalah saudara muslim yang lain, tidak saling menzhalimi, tidak saling merendahkan dan tidak salingmenghina. Takwa adalah di sini, takwa adalah di sini”, sambil Rasulullah menunjuk ke a rah dada.

Kemudian melanjutkan sabdanya : “Cukuplah keburukan bagi seseorang dengan menghinasaudaranya sesama muslim. Setiap muslim adalah haram atas muslim yang lain akan darah,kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuhmu dan rupamu, tetapiAllah melihat kepada hatimu”. (H.R. Muslim).Rasulullah secara tegas memerintahkan kepada umatnya agar menjadi hamba-hamba Allahyang bersaudara dan melarang mereka saling mencari-cari dan meneliti kesalahan orang lain, salingberlomba-lomba kemewahan, saling mendengki, saling membenci, saling membelakangi, salingmenzhalimi, saling merendahkan, saling menghina, saling menjerumuskan, saling mendiamkan danmembeli belian orang lain. Sebab semua itu merupakan akhlak tercela yang tidak pantas dimiliki olehseorang muslim.Rasulullah mengingatkan pula bahwa antar sesama muslim berkewajiban untuk salingmenjaga darah, kehormatan dan harta di antara mereka. Dengan cara demikian, mereka tidak akanpernah saling menghina maupun menzhalimi. Yang perlu dicatat, bahwa Allah sama sekali tidak akanpernah melihat penampilan seseorang, baik bodi tubuh maupun paras muka, tetapi Allah akan selalumemperhatikan hati seseorang. Sebab di sanalah ketakwaan kepada Allah berada.

Dari Watsilah bin Al Asqa’ r.a, dia telah berkata : Rasulullah saw telah bersabda : “Janganlahengkau menampakkan kegembiraan terhadap saudaramu yang mendapat cobaan. Sebab boleh jadiAllah menyayanginya, kemudian memberi cobaan kepadamu”. (H.R. Tirmidzi).Ketika orang lain mendapatkan musibah, kita tidak diperbolehkan menunjukkan kegembiraan.Karena yang demikian adalah termasuk akhlak tercela dan penghinaan. Sebab, boleh jadi Allahmenguji orang tersebut hanya karena akan diberi kasih sayang yang lebih besar lagi, sementara dalamkesempatan lain boleh jadi Allah memberikan ujian yang lebih berat kepada kita.

Dari Ibnu Abbas r.a dari Nabi saw, beliau telah bersabda : “Barangsiapa mengaku bermimpidengan suatu mimpi yang tidak pernah dilihatnya, maka dia akan dituntut untuk mengikat antara duabutir gandum dan pasti dia tidak akan pernah dapat mengerjakannya. Barangsiapa mendengarkanpembicaraan suatu kaum sedang mereka merasa benci terhadap perilaku tersebut, maka pada harikiamat nanti akan ditumpahkan cairan timah pada kedua telinganya. Dan barangsiapa menggambarsuatu gambar, maka dia akan disiksa dan dibebani untuk meniupkan ruh padanya, padahal dia tidakakan pernah dapat meniupkannya”. (H.R. Bukhari)

Orang yang berdusta, orang yang mengintai pembicaraan orang lain dan orang yangmenggambar berhala sesembahan, maka akan mendapatkan siksaan yang berat dari sisi Allah. Diaakan dituntut untuk melakukan sesuatu yang mustahil bisa dilakukan, lubang telinganya disiramdengan cairan timah dan disuruh untuk menghidupkan berhala atau gambar yang digambarnyasebagai sesembahan. Yang demikian adalah merupakan siksaan yang sangat pedih lagi berat.Pengertian menggambar suatu gambar adalah membuat suatu gambar benda atau patungyang disediakan untuk beribadah kepada selain Allah. Misalnya : menggambar salib kemudiandisembah atau membuat berhala kemudian disembah. Sebab hal tersebut akan memudahkanperkembangan penyembahan terhadap berhala. Karena itu, Islam melarangnya. Lain halnya kalaugambar itu hanya bernilai seni dan dinikmati keseniannya, bukan untuk dipuja dan disembah, makatidak ada larangan.

Dari Abu Hurairah r.a, bahwa sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda : “Adakah kalianmengetahui, apakah mengumpat itu?” Para sahabat menjawab : “Allah dan RasulNya lebihmengetahui”. Rasulullah kemudian bersabda : “Engkau menuturkan sesuatu tentang saudaramu yangtidak menyenangkan”. Lalu ditanyakan : “Bagaimanakah pendapatmu jika apa yang aku katakan ituadalah terdapat pada saudaraku?” Jawab Rasulullah : “Jika apa yang engkau katakan terdapat padasaudaramu, berarti engkau telah mengumpatnya. Dan jika apa yang engkau katakan tidak terdapatpada saudaramu, berarti engkau telah membuat kedustaan terhadapnya”. (H.R. Muslim)

Mengumpat adalah bagian dari akhlak tercela. Pengertian mengumpat adalah mengatakansesuatu tentang orang lain yang apabila dia mendengar merasa tidak senang, sekalipun apa yangdikatakan itu benar adanya. Sebab kalau apa yang dikatakan tidak benar adanya, maka yang demikianadalah termasuk perbuatan dusta, bukan mengumpat.

Dari Anas r.a, dia telah berkata : Rasulullah saw telah bersabda : “Ketika aku dimi’rajkan, aku melewatisekelompok kaum yang yang mempunyai kuku dari tembaga yang untuk melukai wajah dan dadamereka. Kemudian aku bertanya kepada Jibril : “Siapakah mereka itu, wahai Jibril?” Jawab Jibril :“Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia dan menjatuhkan kehormatan mereka”.(H.R. Abu Dawud)Orang yang senantiasa mengumpat orang lain dan mencari-cari kesalahannya akan disiksaoleh Allah dengan siksaan yang berat. Yakni mencakar-cakar muka dan dada sendiri dengan kukuyang terbuat dari tembaga.

Dari Ibnu Abbas r.a, bahwa sesungguhnya Rasulullah saw pernah berjalan melewati 2 (dua)kuburan, kemudian beliau bersabda : “Sesungguhnya 2 (dua) orang ahli kubur itu disiksa dankeduanya tidak disiksa karena dosa besar. Ya, benar. Sesungguhnya dosa itu adalah besar. Salahseorang di antara keduanya adalah berjalan di muka bumi dengan menyebarkan fitnah (mengumpat).Sedang salah seorang yang lain tidak bertirai ketika kencing”. (H.R. Bukhari dan Muslim).Orang yang senantiasa menyebarkan fitnah atau mengumpat sesama muslim kelak dikuburakan mendapatkan siksa yang berat. Demikian pula halnya orang yang tidak hati-hati ketika kencing,sehingga percikan air kencingnya mengenakan tubuh atau pakaian.Dari Sahl bin Sa’ad r.a, dia telah berkata : Rasulullah saw telah bersabda : “Barangsiapamemberikan jaminan kepadaku terhadap apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yangberada di antara dua pahanya, maka aku memberi jaminan surga baginya”. (H.R. Bukhari dan Muslim).

Seseorang yang mampu menjaga lisannya dari perkataan bohong, menghina dan memfitnahserta menjaga kemaluan dari perbuatan zina, maka Rasulullah memberi jaminan surga baginya. Itulahkemuliaan dan ketinggian derajat memelihara lisan dan kemaluan.Dari Aisyah r.a, dia telah berkata : Rasulullah saw telah bersabda : “Janganlah kamu memaki-maki orang-orang yang sudah meninggal. Sebab mereka telah sampai kepada apa yang merekalakukan”. (H.R. Bukhari).Mencaci maki dan menghina orang yang sudah meninggal adalah bagian dari akhlak tercela.Karena itu, harus dijauhi oleh setiap muslim. Sebab orang yang sudah meninggal pada hakikatnyasudah sangat dekat dengan keridhaan Allah, sehingga tidak selayaknya dicaci maki.

Ada 4 (empat) sebab mengapa orang menggunjing (ghibah) orang lain :

  1. Karena alasan meredakan amarah diri. Maksudnya, ketika ada seseorang yang membuat marah,maka ia lantas menggunjing orang tersebut hanya karena ingin meredakan amarah dirinya.
  2. Hanya karena ingin menyesuaikan diri dengan teman-temannya atau dengan alasan menjagakeharmonisan.
  3. Ingin mengangkat diri sendiri dan menjelek-jelekkan orang lain.
  4. Menggunjing untuk canda dan lelucon. Dia menggunjing seseorang dengan maksud membuatorang-orang tertawa.

Maka ketahuilah obatnya dengan memahami bahwa menggunjing orang lain akan memancingkemurkaan Allah, menyebabkan pindahnya kebaikan-kebaikan diri kepada orang yang digunjingkan.Dan jika yang menggunjing tidak mempunyai kebaikan, maka keburukan orang yang digunjingkanakan dipindahkan kepada orang yang menggunjing. (Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qasidin)

Ada 6 (enam) perkara yang tidak mengharamkan bergunjing yaitu :

  1. Dalam rangka kezaliman agar supaya dapat dibela oleh seseorang yang mampu menghilangkankezaliman itu.
  2. Jika dijadikan bahan untuk merubah sesuatu kemungkaran dengan menyebut-nyebut kejelekanseseorang kepada Penguasa yang mampu mengadakan tindakan perbaikan.
  3. Di dalam Mahkamah, seorang yang mengajukan perkara boleh melaporkan kepada Mufti atauHakim bahwa ia telah dianiaya oleh seorang Penguasa yang (sebenarnya) mampu mengadakantindakan perbaikan.
  4. Memberi peringatan kepada kaum muslimin tentang suatu kejahatan atau bahaya yang mungkinakan mengenai seseorang, misalnya menuduh saksi-saksi tidak adil, atau memperingatkanseseorang yang akan melangsungkan pernikahan bahwa calon pengantinnya adalah seorangyang mempunyai cacat budi pekertinya atau mempunyai penyakit yang menular.
  5. Bila orang yang diumpat itu terang-terangan melakukan dosa di muka umum.
  6. Mengenalkan seseorang dengan sebutan yang kurang baik, seperti a’war (orang yang matanyabuta sebelah) jika tidak mungkin memperkenalkannya kecuali dengan nama itu.

Orang yang membicarakan yang tidak berguna (batil) akan dimasukkan dalam neraka Saqor danorang yang suka mencela dan mengumpat akan dimasukkan dalam neraka Huthomah.

Kesimpulan :

  1. Berita kejelekan orang lain bukanlah untuk disebarluaskan, tetapi ini adalah bahan untukintrospeksi diri.
  2. Berburuk sangka, menggunjing, menghina, memfitnah, menertawakan, mencela dan mengolok-olok serta meneliti kesalahan orang lain adalah bagian dari akhlak tercela yang harus dijauhi oleh setiap muslim. Sebab akan menghancurkan keimanan yang telah tertanam di dalam hati danhanya akan mengantarkan seseorang mendapatkan laknat Allah sehingga menjadi penghuni neraka.

Sumber :

  1. Agenda Muslimah Menuju Pribadi Muslimah Ideal;
  2. Bahan Renungan Kalbu Penghantar Mencapai Pencerahan Jiwa karangan : Ir. Permadi Alibasyah;
  3. Kumpulan Khutbah Jum’at Para Kiai;
  4. Mengungkap Kisah Nyata dari Zaman ke Zaman karangan : Abdul Hadi AR
  5. Muslim Best of the Best karangan : Abdullah Gymnastiar;
  6. Tawakal Yayasan Pendidikan Islam “Raudhatul Muttaqin” karangan : Farida Hanum
  7. 1100 Hadits Terpilih Sinar Ajaran Muhammad karangan : Dr. Muhammad Faiz Almath.

 

1 komentar:

  1. bukanx mw ngeles atw gmn, tp baikx sii kl emg na tw fakta sbnrx kyk ap wkt it, ya dijelasin aj, diam bkn brarti ikhlas dan jd sosok yg wise, cb kl na tw dan mncoba mnjelaskn dg berbagai pngertian-g kepancing emosi kyk tmn2 yg laen- mungkin beda critax..aplg qt tmn kn y?masa iy za tutup kuping dr na. g mungkin lah..
    kl za sii nangggapin yg kmrn it tuh gmn ya- hehehe- za ngobrol sm salah 1 bphx, fakta versi dy- agak buruk kykx, cuman y mw gmn lg y kn..
    cm mw mesen sii, nulis ttg mrk d blog pake kata2 "hadiah" jg kok kykx g tll manis y..
    it jg bs memancing emosi loh, trus kl gt ap bedax yg d fb dan yg d blog donk?
    :)

    BalasHapus